Minggu, 15 April 2018

Grup 1 Panas

SEMARANG - Persekat Kab Tegal dan Persiku Kudus tampil menggila saat menjamu lawan-lawannya dalam laga lanjutan  Grup 1 Kompetisi Liga 3 Jawa Tengah. Kemenangan ini membuat mereka, untuk sementara, menggusur Persibara Banjarnegara yang menjuari paru pertama babak pertama Grup 1.
Persekat Kab Tegal yang menjamu Persipa Pati di Stadion Tri Sanja, Kab Tegal mencukur gundul tamunya tersebut dengan lima gol tanpa balas. Lima gol kemenangan Persekat itu dicetak oleh Muhammad Faris pada menit ke-9 dan 81, Ady Eko (30, 87), serta Akhmad Prasetyo (56).
Dengan kemenangan ini, Persekat memuncaki klasemen sementara Grup 1 dengan nilai 11 dari lima kali bertanding, tiga kali menang, dua imbang. Mereka unggul satu poin dari Persibara yang bahkan harus turun ke posisi ketiga klasemen sementara.

Persibara kalah selisih gol dari Persiku yang kemarin juga mengemas kemenangan 5-0 atas tamunya PSIK KLaten dalam laga di Stadion Kridosono, Blora. Persiku sendiri terpaksa pindah home base ke Kridosono dari Stadion Wergu Wetan, Kudus, dengan beberapa pertimbangan teknis.
Lima gol Persiku sendiri dicetak oleh Agus Wuryadi pada menit ke-9, Muhammad Irvan (47, 50), Eko Priyono (72), dan Tri Hartanto menit ke-82. Lima gol ini membuat Persiku unggul selisih gol meski sama-sama mengumpulkan nilai 10 bersama Persibara. Saat ini Persiku memiliki selisih gol + 12 (15-3) sedangkan Persibara memiliki selisih gol + 4 (6-2).
Dengan hasil ini persaingan di Grup 1 benar-benar menjadi sangat ketat. Ini semakin mempertebal anggapan penikmat Liga 3 Jateng, bahwa Grup  1 ini merupakan grup neraka. Tiga tim bersaing ketat untuk memperebutkan dua tiket yang masing-masing belum ada yang bisa memuluskan jalan.

PSIK Tersingkir
Lantas bagaimana peluang dua tim lainnya, Persipa dan PSIK? PSIK dipastikan tersingkir dari persaingan mengingat mereka saat ini tinggal menyisakan tiga pertandingan, sehingga maksimal hanya bisa mengumpulkan nilai 9. Karena mereka belum punya nilai sampai pertandingan kelima, maka mereka tak mampu mengejar perolehan nilai Persekat, Persiku maupun Persibara.
Sedangkan Persipa kini berada di ujung tanduk. Dengan tiga poin yang mereka miliki dan tiga pertandingan sisa yang mereka miliki, maka maksimal mereka hanya bisa mengumpulkan nilai 12. Itu artinya jika Persekat atau Persiku memetik kemenangan, berarti Persipa langsung tersingkir.
Toh begitu, Pelatih Persipa Slamet Riyadi belum mau menyerah. Dia masih berharap dapat meraih poin dalam tiga laga tersisa. Laskar Saridin masih akan bertanding dengan Persibara Banjarnegara di Stadion Joyokusumo pada 18 April. Setelah itu, bertandang ke Klaten untuk meladeni tuan rumah PSIK pada 22 April. Adapun laga terakhir fase grup berlangsung di markas sendiri. Pertandingan tersebut menjamu tim tetangga, Persiku Kudus pada 25 April.
Hanya saja, dia mengakui timnya kalah kelas dari Persekat. Itu tak terlepas dari pembentukan tim Persipa yang kurang matang. Tim dibentuk dua pekan menjelang kompetisi bergulir.
Kondisi ini membuat tidak hanya dari sisi organisasi permainan, bahkan urusan fisik tidak sempat digarap maksimal. "Tim kami masih butuh banyak pengalaman. Karena pemain tim ini mayoritas berusia di bawah 20 tahun. Mereka butuh waktu lebih panjang untuk menjadi satu tim yang ideal," ujarnya. *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar