Selasa, 11 April 2017

Asprov Apresiasi Kemeriahan Liga Soeratin Jateng 2017

Suasana dalam evaluasi Liga Soeratin Jateng 2017 di Hotel NJ Horison, Semarang, Senin (10/4/2017). Foto: Dok/Asprov PSSI Jateng
SEMARANG - Awal pekan ini, Asprov PSSI Jateng memanggil semua klub peserta Kompetisi Liga Soeratin Jateng 2017. Asprov mencoba melakukan konsolidasi dengan klub peserta mengingat banyak pelanggaran di kompetisi tingkat junior ini.
''Kami menanggap serius banyaknya pertandingan yang menghasilkan banyak kartu kuning, kartu merah, bahkan beberapa pelanggaran harus membuat komisi disiplin harus bersidang untuk menuntaskannya. Makanya, kami mengundang bapak-bapak untuk melakukan koordinasi,'' kata Ketua Asprov PSSI Jateng, Johar Lin Eng dalam sambutannya pada acara di Hotel NJ Horison, Semarang tersebut.

Johar sendiri mengapresiasi kemeriahan Liga Soeratin musim ini, di mana hampir semua pertandingan mendapatkan perhatian luas dari suporter klub. Ia kemudian mencontohkan klub-klub yang basis suporternya rendah, kini juga mulai menggeliar seperti Persipa Pati dengan Patifosi-nya, lalu PSD Demak dengan Bodemania. ''Kami sangat mengapresiasi perkembangan ini. Saya lihat tribun penonton sekarang tidak lagi sepi. Dan ini hampir di semua pertandingan,'' tegas Johar lagi.
Dalam acara itu, manajer, pelatih, dan juga panitia penyelenggara pertandingan Liga Soeratin dipanggil untuk diberi pembekalan secukupnya dari Komite Kompetisi, Instruktur Wasit/PP dan juga Komisi Disiplin Asprov PSSI Jateng.
Peserta kembali diberikan rambu-rambu untuk tetap menjalankan SOP pertandingan, mematuhi regulasi juga peraturan umum pertandingan serta law of the game. Kursus kilat itu diharapkan mampu memberikan pencerahan kepada klub untuk menggelar pertandingan dan bertanding dengan lebih baik.
''Apa yang diberikan oleh pak Suprihatin (Instruktur wasit nasional, yang didatangkan untuk memberikan materi law of the game) akan sangat bermanfaat bagi peserta. Kami berharap klub jadi tahu, mana yang pelanggaran dan mana yang tidak, sehingga tidak semat-mata mereka menyalahkan perangkat pertandingan,'' tambah Johar.
Sayangnya, tidak semua klub punya visi yang sama dengan Asprov PSSI Jateng dengan menghadiri acara ini. Beberapa klub memilih 'mangkir' dan mengabaikan undangan ini, sehingga dari total 28 peserta Liga Soeratin, hampir 30 persen tidak hadir.
''Kami berharap, teman-teman yang tidak hadir bisa bertanya juga ke teman-temannya yang hadir, karena ini sangat penting untuk mereka agar pertandingan Liga Soeratin yang kita gelar bisa lebih baik. *****

2 komentar:

  1. klub mana aja yang tidak hadir, mohon di sebutkan

    BalasHapus
  2. Sayang saya tidak mencatat satu per satu. Data ada di Operator atau Asprov PSSI Jateng

    BalasHapus