Kamis, 14 September 2017

Maluku Utara Mogok, Wakil Grup A Tertunda

SEMARANG - Penyisihan cabor sepakbola Popnas 2017 diakhiri dengan pahit setelah tim Maluku Utara yang bertanding di Grup A melawan tim Jawa Tengah mogok main. Keputusan tim Malut ini dibuat menyusul tiga kartu merah yang dilayangkan wasit Rhobi Adrianto kepada tiga pemain Malut.
Padahal dalam pertandingan di Stadion Citarum Semarang, Kamis (14/9) itu, waktu normal hanya menyisakan tiga menit, dalam kedudukan Jateng unggul 2-1.
Dua gol kemenangan tim Jateng masing-masing lahir dari penalti Adrianus Dwiki di menit ke-64 dan Saddam Amirudin di menit ke-73. Sedangkan gol Malut dicetak Iton Nurdin di menit ke-38.


Kapten tim Jateng Adrianus Dwiki (18) dibayang-bayangi pemain Maluku Utara

Kericuhan sendiri dipicu oleh kartu kuning kedua yang dilayangkan oleh wasit untuk striker Julfianto Maradjabessy. Kartu kuning yang mengakibatkan keluarnya kartu merah untuk Julfianto itu diprotes oleh para pemain Malut. Maklum ini adalah kartu merah kedua setelah sebelumnya Hasbullah Aman juga menerima kartu kuning kedua alias kartu merah.
Dalam situasi yang ricuh karena protes para pemain Malut ini terjadi insiden antara bek Malut, Jodi Goeslow pemain Jateng Jovan Affan. Tidak diketahui pasti apa pemicunya namun wasit mengganjar Jodi dengan kartu merah langsung karena mendorong Jovan hingga jatuh dan menendang perut gelandang Jateng itu.

Pemain Jateng Saddam Amiruddin (6) melakukan selebrasi
untuk merayakan gol kemenangan timnya atas Maluku 
 Keributan akhirnya memang tidak sampai meluas menjadi chaos karena kesigapan aparan kepolisian dari Polsek Semarang Timur yang dibantu beberapa anggota TNI serta Satpol PP yang berada di lapangan. Meski begitu, pihak Maluku Utara akhirnya menolak untuk melanjutkan pertandingan. Setelah ditunggu wasit dan diberi kesempatan untuk berembug, tim asuhan Noc Mahmud itu tetap menolak untuk bertanding. Akhirnya wasit meniup peluit panjang tanda mengakhiri pertandingan sebelum waktunya.
Wasit Rhobi (kuning) mencoba menenangkan keributan antar pemain di lapangan
Foto-foto: Alvi SM
''Setelah terjadi kericuhan di lapangan, wasit memanggil kedua kapten kesebelasan di tengah lapangan. Malut memutuskan mogok bertanding. Sehingga wasit meminta Jateng untuk menunggu selama lima menit. Karena tidak ada perubahan sikap dari tim Malut dalam waktu yang ditentukan itu, wasit meniup peluit panjang yang pada saat itu menjadi pertanda pertandingan berakhir,'' kata Match Commisioner, Dede Sumarna seusai pertandingan.
Dengan kondisi itu, Malut terancam terkena sanksi dari dewan hakim atas penolakannya itu. Mereka terancam sanksi tambahan gol 0-3 dari 1-2 yang sudah mereka derita sampai pertandingan dihentikan wasit. ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar