Mantan Pemain PSIS, Andik Rochmad berebut bola dengan pemain PraPON Jateng dalam laga Kejurprov Sepakbola Jateng 2019 |
Tim PraPON Jateng semula tertinggal terlebih dahulu lewat gol Rafi Dewantoro pada menit ke-63. Namun semenit menjelang bubar, Jateng membalas lewat gol pemain pengganti Faozan Musanef.
Gol Faozan itu memaksa pertandingan dilanjutkan dengan drama adu penalti, karena sesuai regulasi, di Kejurprov kali ini tidak ada istilah seri, harus ada pemenang. Sebuah tim jika menang secara normal akan menerima nilai 3, sedangkan kalau menang lewat penalti hanya menerima nilai 2.
''Ini pantas kita syukluri, meski apa yang ditampilkan anak-anak jauh dari ideal,'' kata Perlatih kepala Eko Riyadi usai pertandingan. Menurut dia, kesempatan bersama yang sangat kurang membuat anak asuhnya di babak pertama kurang greget. Terlihat sekali, katanya, team work tidak terbangun secara sempurna.
Ia berharap di pertandingan kedua yang akan digelar Sabtu (29/6) sore ini, anak asuhnya bisa meraih kemenangan lagi sehingga bisa menjuarai Kejurprobv. ''Tetapi yang penting anak-anak tampil baik, dan mentalnya bisa terbangun secara maksimal,'' katanya.
Ini, menurutnya, penting karena minimnya mereka bergabung karena regulasi Pelatda Desentralisasi yang diterapkan oleh KONI Jateng. Tetapi pihaknya mengapresiasi dukungan semua pihak sehingga timnya masih bisa latihan bersama dan ikut Kejurprov. Wawasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar